Apa itu Navigasi Inersia?
Dasar-dasar Navigasi Inersia
Prinsip dasar navigasi inersia serupa dengan metode navigasi lainnya. Hal ini bergantung pada perolehan informasi penting, termasuk posisi awal, orientasi awal, arah dan orientasi gerak pada setiap momen, dan secara progresif mengintegrasikan data ini (analog dengan operasi integrasi matematika) untuk menentukan secara tepat parameter navigasi, seperti orientasi dan posisi.
Peran Sensor dalam Navigasi Inersia
Untuk memperoleh informasi orientasi (sikap) dan posisi saat ini dari suatu objek bergerak, sistem navigasi inersia menggunakan seperangkat sensor penting, terutama terdiri dari akselerometer dan giroskop. Sensor ini mengukur kecepatan sudut dan percepatan pembawa dalam kerangka acuan inersia. Data tersebut kemudian diintegrasikan dan diproses dari waktu ke waktu untuk memperoleh informasi kecepatan dan posisi relatif. Selanjutnya, informasi ini diubah menjadi sistem koordinat navigasi, bersama dengan data posisi awal, yang berpuncak pada penentuan lokasi kapal induk saat ini.
Prinsip Pengoperasian Sistem Navigasi Inersia
Sistem navigasi inersia beroperasi sebagai sistem navigasi loop tertutup internal yang mandiri. Mereka tidak bergantung pada pembaruan data eksternal real-time untuk memperbaiki kesalahan selama pergerakan operator. Oleh karena itu, sistem navigasi inersia tunggal cocok untuk tugas navigasi berdurasi pendek. Untuk operasi jangka panjang, metode ini harus dikombinasikan dengan metode navigasi lain, seperti sistem navigasi berbasis satelit, untuk memperbaiki kesalahan internal yang terakumulasi secara berkala.
Penyembunyian Navigasi Inersia
Dalam teknologi navigasi modern, termasuk navigasi angkasa, navigasi satelit, dan navigasi radio, navigasi inersia menonjol sebagai navigasi otonom. Ia tidak memancarkan sinyal ke lingkungan luar atau bergantung pada benda langit atau sinyal eksternal. Oleh karena itu, sistem navigasi inersia menawarkan tingkat kerahasiaan tertinggi, menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan kerahasiaan maksimal.
Definisi Resmi Navigasi Inersia
Sistem Navigasi Inersia (INS) merupakan sistem estimasi parameter navigasi yang menggunakan giroskop dan akselerometer sebagai sensornya. Sistem ini, berdasarkan keluaran giroskop, membentuk sistem koordinat navigasi sambil memanfaatkan keluaran akselerometer untuk menghitung kecepatan dan posisi kapal induk dalam sistem koordinat navigasi.
Penerapan Navigasi Inersia
Teknologi inersia telah diterapkan secara luas di berbagai bidang, termasuk dirgantara, penerbangan, maritim, eksplorasi minyak bumi, geodesi, survei oseanografi, pengeboran geologi, robotika, dan sistem kereta api. Dengan munculnya sensor inersia yang canggih, teknologi inersia telah memperluas kegunaannya antara lain dalam industri otomotif, perangkat elektronik medis, dan bidang lainnya. Cakupan aplikasi yang semakin luas ini menggarisbawahi semakin pentingnya peran navigasi inersia dalam menyediakan navigasi presisi tinggi dan kemampuan penentuan posisi untuk banyak aplikasi.
Komponen Inti Panduan Inersia:Giroskop Serat Optik
Pengantar Giroskop Serat Optik
Sistem navigasi inersia sangat bergantung pada keakuratan dan presisi komponen intinya. Salah satu komponen yang secara signifikan meningkatkan kemampuan sistem ini adalah Fiber Optic Gyroscope (FOG). FOG adalah sensor penting yang memainkan peran penting dalam mengukur kecepatan sudut pembawa dengan akurasi luar biasa.
Pengoperasian Giroskop Serat Optik
FOG beroperasi berdasarkan prinsip efek Sagnac, yang melibatkan pemisahan sinar laser menjadi dua jalur terpisah, sehingga memungkinkannya bergerak ke arah berlawanan sepanjang loop serat optik melingkar. Ketika pembawa, yang tertanam dalam FOG, berputar, perbedaan waktu tempuh antara kedua balok sebanding dengan kecepatan sudut rotasi pembawa. Penundaan waktu ini, yang dikenal sebagai pergeseran fasa Sagnac, kemudian diukur secara tepat, memungkinkan FOG memberikan data akurat mengenai rotasi pembawa.
Prinsip giroskop serat optik melibatkan pemancaran seberkas cahaya dari fotodetektor. Berkas cahaya ini melewati coupler, masuk dari satu ujung dan keluar dari ujung lainnya. Kemudian bergerak melalui loop optik. Dua berkas cahaya, datang dari arah berbeda, memasuki lingkaran dan menyelesaikan superposisi koheren setelah berputar-putar. Cahaya yang kembali memasuki kembali dioda pemancar cahaya (LED), yang digunakan untuk mendeteksi intensitasnya. Meskipun prinsip giroskop serat optik tampak mudah, tantangan paling signifikan terletak pada menghilangkan faktor-faktor yang mempengaruhi panjang jalur optik dari dua berkas cahaya. Ini adalah salah satu masalah paling kritis yang dihadapi dalam pengembangan giroskop serat optik.
1: dioda superluminesen 2: dioda fotodetektor
3. perangkai sumber cahaya 4.coupler cincin serat 5. cincin serat optik
Keuntungan Giroskop Fiber Optic
FOG menawarkan beberapa keuntungan yang menjadikannya sangat berharga dalam sistem navigasi inersia. Mereka terkenal karena akurasi, keandalan, dan daya tahannya yang luar biasa. Tidak seperti gyro mekanis, FOG tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga mengurangi risiko keausan. Selain itu, mereka tahan terhadap guncangan dan getaran, menjadikannya ideal untuk lingkungan yang menuntut seperti aplikasi luar angkasa dan pertahanan.
Integrasi Giroskop Serat Optik dalam Navigasi Inersia
Sistem navigasi inersia semakin banyak yang menggunakan FOG karena presisi dan keandalannya yang tinggi. Giroskop ini memberikan pengukuran kecepatan sudut penting yang diperlukan untuk penentuan orientasi dan posisi secara akurat. Dengan mengintegrasikan FOG ke dalam sistem navigasi inersia yang ada, operator dapat memperoleh manfaat dari peningkatan akurasi navigasi, terutama dalam situasi yang memerlukan ketelitian ekstrem.
Penerapan Giroskop Serat Optik dalam Navigasi Inersia
Dimasukkannya FOG telah memperluas penerapan sistem navigasi inersia di berbagai domain. Di bidang kedirgantaraan dan penerbangan, sistem yang dilengkapi FOG menawarkan solusi navigasi yang tepat untuk pesawat terbang, drone, dan pesawat ruang angkasa. Mereka juga banyak digunakan dalam navigasi maritim, survei geologi, dan robotika canggih, memungkinkan sistem ini beroperasi dengan kinerja dan keandalan yang ditingkatkan.
Varian Struktural Giroskop Serat Optik yang Berbeda
Giroskop serat optik hadir dalam berbagai konfigurasi struktural, dengan konfigurasi utama yang saat ini memasuki bidang teknik adalahgiroskop serat optik pemelihara polarisasi loop tertutup. Inti dari giroskop ini adalahloop serat yang mempertahankan polarisasi, terdiri dari serat pemelihara polarisasi dan kerangka yang dirancang secara presisi. Konstruksi loop ini melibatkan metode penggulungan simetris empat kali lipat, dilengkapi dengan gel penyegel unik untuk membentuk kumparan loop serat keadaan padat.
Fitur Utama dariFiber Optic yang Mempertahankan Polarisasi Gkoil tahun ini
▶ Desain Kerangka Unik:Loop giroskop menampilkan desain kerangka khas yang mengakomodasi berbagai jenis serat pemelihara polarisasi dengan mudah.
▶Teknik Penggulungan Simetris Empat Kali Lipat:Teknik penggulungan simetris empat kali lipat meminimalkan efek Shupe, memastikan pengukuran yang tepat dan andal.
▶ Bahan Gel Penyegel Tingkat Lanjut:Penggunaan bahan gel penyegel yang canggih, dikombinasikan dengan teknik pengawetan yang unik, meningkatkan ketahanan terhadap getaran, menjadikan loop giroskop ini ideal untuk aplikasi di lingkungan yang menuntut.
▶ Stabilitas Koherensi Suhu Tinggi:Loop giroskop menunjukkan stabilitas koherensi suhu tinggi, memastikan akurasi bahkan dalam berbagai kondisi termal.
▶ Kerangka Kerja Ringan yang Disederhanakan:Loop giroskop dirancang dengan kerangka sederhana namun ringan, menjamin presisi pemrosesan yang tinggi.
▶Proses Penggulungan yang Konsisten:Proses penggulungan tetap stabil, beradaptasi dengan persyaratan berbagai giroskop serat optik presisi.
Referensi
Grove, PD (2008). Pengantar Navigasi Inersia.Jurnal Navigasi, 61(1), 13-28.
El-Sheimy, N., Hou, H., & Niu, X. (2019). Teknologi sensor inersia untuk aplikasi navigasi: tercanggih.Navigasi Satelit, 1(1), 1-15.
Woodman, OJ (2007). Pengantar navigasi inersia.Universitas Cambridge, Laboratorium Komputer, UCAM-CL-TR-696.
Chatila, R., & Laumond, JP (1985). Referensi posisi dan pemodelan dunia yang konsisten untuk robot bergerak.Dalam Prosiding Konferensi Internasional IEEE tentang Robotika dan Otomasi 1985(Vol.2, hlm.138-145). IEEE.